Workshop Penguatan Pendidikan Aman Bencana di SMA N Kretek

Kretek (SailNews). SMA Negeri 1 Kretek menggelar Workshop Penguatan Pendidikan Aman Bencana pada Jumat, 19 April 2024. Workshop dilangsungkan di aula SMA Negeri 1 Kretek pukul 08.00 WIB dan diikuti bapak ibu guru dan karyawan yang berjumlah 45 orang. Dalam rangkaian acara tersebut Dra. Sovia Isniati, M.Pd., Waka Humas SMA Negeri 1 Kretek sekaligus Ketua Sekolah Aman Bencana mengatakan dalam sambutannya, bahwa SMA SMA Negeri 1 Kretek telah beberapa tahun ditunjuk menjadi Sekolah Siaga Bencana. Penunjukan SMA Negeri 1 Kretek sebagai Sekolah Siaga Bencana sejak 2010.

“Sebagai tindak lanjut dari acara ini, besok hari Jumat tanggal 26 April 2023 sekolah akan mengadakan simulasi sekolah siaga bencana seperti tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya. “Kalau tahun-tahun sebelumnya kita bekerjasama dengan instansi sekitar seperti Kelurahan, Puskesmas, dan Polsek Kretek untuk memeriahkan acara ini, tahun ini kita cukup memakai dari kalangan internal sekolah saja,” lanjutnya. Sementara itu, pelaksana tugas SMA Negeri 1 Kretek, Gami Sukarjo, M.Pd., dalam sambutannya mengatakan bahwa bangga dengan sekolah yang ditunjuk sebagai Sekolah Siaga Bencana. “Setelah ditunjuk sebagai sekolah siaga bencana, sebaiknya kita juga memikirkan segala hal yang terkait dengan itu. Misalnya pintu untuk keluar ruangan sebaiknya membuka ke luar bukan ke dalam. Hal itu akan memudahkan orang-orang yang berada dalam ruangan untuk keluar ruangan jika terjadi bencana misal gempa bumi,” ujarnya.

Menurut narasumber workshop dari aktivis di MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center, Ibu Inggit Fandayati, S.S., SMA Negeri 1 Kretek merupakan satu-satunya sekolah yang menggunakan mural bertema bencana di kelas. “Dari seluruh sekolah se-DIY yang saya datangi, baru SMA Negeri 1 Kretek yang menggunakan mural di kelas dengan tema bencana, baik gempa bumi maupun gunung berapi,” ujarnya. “Ini merupakan hal yang baik karena selain sebagai hiasan kelas yang tidak monoton, mural bencana di kelas akan lebih membuat siswa sadar akan adanya bencana dan bisa lebih preventif untuk menyelamatkan diri,” tambahnya.

Niken Dias Prastiwi, S.Pd., guru PKWU SMA Negeri 1 Kretek, merupakan salah satu guru yang menginisiasi keberadaan mural di kelas. “Hampir semua kelas terdapat mural. Keberadaan mural berada di kelas XII IPA 1, XII IPS 1, XII IPS 2 sedangkan di kelas XI berada di XI IPA 1 serta XI IPA 2,  lalu untuk kelas X terdapat di kelas X1, X2, dan X3. Tema mural mengenai bencana yakni guunung berapi, gempa bumi, banjir dan Tsunami. Untuk bahan dan alat pembuatan mural menurut Dias menggunakan kuas berbagai ukuran, cat tembok warna primer dan putih dan alat pendukung lainnya. *Fkv

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *